13 Des 2012

PSSI Tidak Akan Kena Sanksi FIFA? Benarkah????

       Yang di takutkan para pecinta sepakbola Indonesia adalah sanksi dari FIFA.Apa betul itu yang di takutkan ??? lihat dulu dengan normal dan jernih,Jangan jangan yang takut kena sanksi itu adalah orang yang mengharapkan sanksi itu sendiri datang dan mereka di Untungkan..
       Kenapa yang takut kena sanksi itu adalah orang orang yang ingin sanksi itu sendiri ????.
    PSSI sudah menjalankan semua perintah dan segala usulan dari badan FIFA sejak di tandatangani MoU di Kuala Lumpur dan sudah melakukan yang terbaik untuk kemajuan dan perkembangan di bidang sepakbola Indonesia.
       Kekuatan FIFA dalam uruasn Organisasi adalah bagaimana semua aturan dan hukum ( Statuta FIFA ) sepakbola itu sendiri berjalan dan di jadikan pedoman dalam meningkatkan kwalitas maupun kwantitas sepakbola di seluruh Dunia dan itulah yang paling utama di perioritaskan oleh FIFA.
Surat yang terakhir dari FIFA juga memberi kebebasan kepada PSSI untuk tetap ada di jalur yang benar dan berpedoman pada Statuta yang sudah di gariskan oleh FIFA,kemudian PSSI juga sudah menjalankan semua instruksi dari FIFA.Semua itu di dapat setelah Sekjen Halim Mahfudz dan Wakil Ketua PSSI bertemu dengan petinggi petinggi FIFA di kantor FIFA di Zurich Swiss, untuk minta kepastian dukungan FIFA terhadap anggota anggota nya yang bermasalah.
       Tidak ada sebuah permintaan dapat di terima tanpa adanya syarat syarat yang kuat, dan tidak ada sebuah penolakan yang di ambil tanpa ada alasan untuk menolaknya,Jadi semua apa yang telah di lakukan oleh PSSI sudah sesuai dengan rancangan FIFA yang didapat saat Sekjen Halim Mahfudz Wakil Ketua PSSI bertemu dengan para petinggi FIFA di Zurich Swiss (kantor FIFA ).
      Logika sederhana sajalah, tidak akan ada keberanian dari seorang Sekjen PSSI Halim Mahfudz ( Gus Lim ) berkomentar dan berkata dengan penuh percaya diri, kalau tidak ada sebuah jaminan atau sebuah kekuatan yang menjamin itu.Lebih baik kena sanksi FIFA dari pada melakukan sesuatu yang melanggar statuta,itu adalah sebuah pernyataan yang bagi orang awam tidak masuk akal,karena menggadaikan kepentingan Bangsa dan Negara di bidang sepakbola Indonesia.
       Namun keberanian sang Sekjen juga tidak lah asal ngomong dan asal mengeluarkan komentar saja tanpa dasar yang kuat.Itulah yang Saya maksud bahwa saat Sekjen dan Wakil Ketua PSSI bertemu dan minta jaminan dari FIFA di Zurich Swiss , terhadap anggota yang bermasalah,disanalah sebuah komitmen dari petinggi FIFA menjamin bahwa salama tidak melanggar Statuta FIFA maka semua kebijakan PSSI dalam usaha memajukan sepakbola di Indonesia akan di akui dan di dukung FIFA.
       Akhirnya FIFA dan AFC berani mengirimkan anggota nya untuk hadir di Kongres Luar Biasa PSSI,di sana lagi susasan dan kondisi yang menggambarkan semua laporan dari PSSI bisa disaksikan dan di rasakan oleh perwakilan AFC dan FIFA.Ini akan memperkuat semau kondisi yang di laporkan PSSI tercermin tidak main main di mata FIFA.
      Tentang adanya dualisme sepakbola Indonesia,hanya FIFA lah yang bisa menilai itu,dan FIFA bisa saja memandang tidak ada dualisme di Indonesia,yang ada adalah dua liga dan satu bersifat resmi dan satu lagi breakaway.Ini akan mudah bagi FIFA untuk menilai nya dan itulah yang di usulkan di MOU,tapi pihak pengurus 18 Klub ISL dan KPSI tidak bisa membaca tanda tanda yang di kirim FIFA.
       Selama ini tidak ada satupun yang sudah dan sedang di langgar PSSI terhadap Statuta,dan surat FIFA ke Menpora adalah sebuah tanda dan signal positif agar Pemerintah melalui Menpora bisa menertibkan mana yang LEGAL dan mana yang ILEGAL.Tapi Menpora sudah salah menafsirkan dan mengutamakan dan mengandalkan kekuasaan yang dimiliki membuat semua arahan dari FIFA untuk sepakbola Indonesia jadi berantakan.
       Apalagi perwakilan dari AFC dan FIFA dapat menerima dan mendukung di lanjutkan nya acara Kongres Luara Biasa PSSI di Kota Palangkaraya,walau di adakan di Lobby Hotel ,ini tanda tanda yang positif dari perwakilan AFC dan FIFA bahwa semua berjalan dengan normal dan lancar.Tidak ada pemaksaan dan tidak ada pemberontakan dari semua anggota yang hadir.Padahal semua peserta di panggil satu persatu dan perwakilan AFC serta FIFA menyaksikan itu semua.
     Itulah yang membuat Sekjen PSSI Halim Mahfudz/ Gus Lim berani berkomentar dan mengeluarkan statemen yang menghebohkan para kelompok yang berseberangan dengan PSSI.
       PSSI tidak akan kena sanksi apapun dari FIFA ,entahlah untuk yang lain yang nyata nyata Breakaway dan ILEGAL.
       Bagi yang tidak setuju atau yakin dengan tulisan ini,agar menulis counter attack dengan alasan dan dasar dasar yang logis.Saya sengaja tidak akan membalas kemontar rekan rekan yang tidak setuju dengan tulisan ini.Terima kasih,,Hanya waktu lah yang akan menjawab tulisan ini.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar