Yang di takutkan para pecinta
sepakbola Indonesia adalah sanksi dari FIFA.Apa betul itu yang di takutkan ???
lihat dulu dengan normal dan jernih,Jangan jangan yang takut kena sanksi itu
adalah orang yang mengharapkan sanksi itu sendiri datang dan mereka di
Untungkan..
PSSI sudah
menjalankan semua perintah dan segala usulan dari badan FIFA sejak di
tandatangani MoU di Kuala Lumpur dan sudah melakukan yang terbaik untuk
kemajuan dan perkembangan di bidang sepakbola Indonesia.
Kekuatan FIFA dalam uruasn Organisasi adalah bagaimana semua aturan dan hukum (
Statuta FIFA ) sepakbola itu sendiri berjalan dan di jadikan pedoman dalam
meningkatkan kwalitas maupun kwantitas sepakbola di seluruh Dunia dan itulah
yang paling utama di perioritaskan oleh FIFA.
Surat yang terakhir dari FIFA
juga memberi kebebasan kepada PSSI untuk tetap ada di jalur yang benar dan
berpedoman pada Statuta yang sudah di gariskan oleh FIFA,kemudian PSSI juga
sudah menjalankan semua instruksi dari FIFA.Semua itu di dapat setelah Sekjen
Halim Mahfudz dan Wakil Ketua PSSI bertemu dengan petinggi petinggi FIFA di
kantor FIFA di Zurich Swiss, untuk minta kepastian dukungan FIFA terhadap
anggota anggota nya yang bermasalah.
Tidak ada sebuah permintaan dapat di terima tanpa adanya syarat syarat yang
kuat, dan tidak ada sebuah penolakan yang di ambil tanpa ada alasan untuk
menolaknya,Jadi semua apa yang telah di lakukan oleh PSSI sudah sesuai dengan
rancangan FIFA yang didapat saat Sekjen Halim Mahfudz Wakil Ketua PSSI bertemu
dengan para petinggi FIFA di Zurich Swiss (kantor FIFA ).
Logika sederhana sajalah, tidak akan ada keberanian dari seorang Sekjen PSSI
Halim Mahfudz ( Gus Lim ) berkomentar dan berkata dengan penuh percaya diri,
kalau tidak ada sebuah jaminan atau sebuah kekuatan yang menjamin itu.Lebih
baik kena sanksi FIFA dari pada melakukan sesuatu yang melanggar statuta,itu
adalah sebuah pernyataan yang bagi orang awam tidak masuk akal,karena
menggadaikan kepentingan Bangsa dan Negara di bidang sepakbola Indonesia.
Namun keberanian sang Sekjen juga tidak lah asal ngomong dan asal mengeluarkan
komentar saja tanpa dasar yang kuat.Itulah yang Saya maksud bahwa saat Sekjen
dan Wakil Ketua PSSI bertemu dan minta jaminan dari FIFA di Zurich Swiss ,
terhadap anggota yang bermasalah,disanalah sebuah komitmen dari petinggi FIFA
menjamin bahwa salama tidak melanggar Statuta FIFA maka semua kebijakan PSSI
dalam usaha memajukan sepakbola di Indonesia akan di akui dan di dukung FIFA.
Akhirnya FIFA dan AFC berani mengirimkan anggota nya untuk hadir di Kongres
Luar Biasa PSSI,di sana lagi susasan dan kondisi yang menggambarkan semua
laporan dari PSSI bisa disaksikan dan di rasakan oleh perwakilan AFC dan
FIFA.Ini akan memperkuat semau kondisi yang di laporkan PSSI tercermin tidak
main main di mata FIFA.
Tentang adanya dualisme sepakbola Indonesia,hanya FIFA lah yang bisa menilai
itu,dan FIFA bisa saja memandang tidak ada dualisme di Indonesia,yang ada
adalah dua liga dan satu bersifat resmi dan satu lagi breakaway.Ini akan mudah
bagi FIFA untuk menilai nya dan itulah yang di usulkan di MOU,tapi pihak
pengurus 18 Klub ISL dan KPSI tidak bisa membaca tanda tanda yang di kirim
FIFA.
Selama ini tidak ada satupun yang sudah dan sedang di langgar PSSI terhadap
Statuta,dan surat FIFA ke Menpora adalah sebuah tanda dan signal positif agar
Pemerintah melalui Menpora bisa menertibkan mana yang LEGAL dan mana yang
ILEGAL.Tapi Menpora sudah salah menafsirkan dan mengutamakan dan mengandalkan
kekuasaan yang dimiliki membuat semua arahan dari FIFA untuk sepakbola
Indonesia jadi berantakan.
Apalagi perwakilan dari AFC dan FIFA dapat menerima dan mendukung di lanjutkan
nya acara Kongres Luara Biasa PSSI di Kota Palangkaraya,walau di adakan di
Lobby Hotel ,ini tanda tanda yang positif dari perwakilan AFC dan FIFA bahwa
semua berjalan dengan normal dan lancar.Tidak ada pemaksaan dan tidak ada
pemberontakan dari semua anggota yang hadir.Padahal semua peserta di panggil
satu persatu dan perwakilan AFC serta FIFA menyaksikan itu semua.
Itulah
yang membuat Sekjen PSSI Halim Mahfudz/ Gus Lim berani berkomentar dan
mengeluarkan statemen yang menghebohkan para kelompok yang berseberangan dengan
PSSI.
PSSI tidak akan kena sanksi apapun dari FIFA ,entahlah untuk yang lain yang
nyata nyata Breakaway dan ILEGAL.
Bagi yang tidak setuju atau yakin dengan tulisan ini,agar menulis counter
attack dengan alasan dan dasar dasar yang logis.Saya sengaja tidak akan
membalas kemontar rekan rekan yang tidak setuju dengan tulisan ini.Terima
kasih,,Hanya waktu lah yang akan menjawab tulisan ini.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung
Perkutut.
Sumber: olahraga.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar